Kamis, 31 Januari 2019

CARA MERAPIHKAN DATA DENGAN CEPAT

Cara ngebersihin / ngerapihin file yg detail tuh

Bersihkan / Rapihkan data Laptop.

  1. Buang yg ga dibutuhkan.
  2. Pindahkan file bedasarkan kelompoknya, misal tugas agama ya dimasukin folder agama di smster 7.
  3. Bersihkan mulai dari dekstop, folder download, dalam download ada file, music, vdio, semuanya pindahkan ke folder yg sudah ada kelompoknya. Atau buang.
  4. Setelah semua rapih, buka recycle bin, APUS semua data yg ada disitu.
 Laptop Clear.


 Bersihkan / Rapihkan Handphone.

  1. siapkan folder di laptop yang dinmakan backup hp
  2. sambungkan hp ke laptop dgn kabel usb.
  3. tekan ctrl+x untuk folder dcim, download, picture, music, video, watsap. (satu satu ya jgn langsung semua)
  4. cabut kabel usb hp yang terhubung dari laptop atau pc
  5. buka hp, apakah masih ada foto atau file yg tertinggal.
HP Clear.

Bersihkan / Rapihkan Hardisk.

  1.  buka hdd dlu, aapakah sudah rapih, atau ada yang harus dibuang.
  2. buka folder hdd, satu lagi buka folder backup hp
  3. cara nya supaya cepat, misal. mau backup foto kamu, dalam folder hdd buka dulu folder yg isinya foto kamu. selanjut nya buka folder backup, cari se detail nya yang ada foto kamu,. disitu tinggal di cut aja
  4.  biar lebih cepet, buka folder hdd, lalu buka folder backup hp. jika sudah ketemu foto kamu, tekan ctrl+x lalu tekan Alt+Tab untuk pindahkan ke folder hdd. selanjutnya tinggal ctrl+v. lalu jika sudah di pasti, pindah ke folder backup hp dengan menekan tombol Alt+tab

    gitu aja terus sampe foto kamu ga ada lagi di folder backup.
HDD Clear

Demiki

Selasa, 15 Januari 2019

Konfigurasi Web-Server di Linux Debian 7 Server

Web-Server atau Pelayan Web dapat merujuk baik pada perangkat keras ataupun perangkat lunak yang meneyediakan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP atau HTTPS atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu situs web dalam layanan ke pengguna dengan menggunakan aplikasi tertentu seperti web browser. (source: Wikipedia)

Berikut cara konfigurasi Web-Server di Linux Debian 7 Server :

Pertamakali pastikan CD instalasi Linux Debian 7 Server sudah terpasang dengan baik. Jika sudah berikut adalah perintah untuk konfigurasi Web-Server :

# apt-get install apache2 php5 phpmyadmin mysql-server -y

Setelah itu akan muncul popup untuk mengisis password untuk MySQL.
Note: Saya disini menggunakan semua password yang sama, karena supaya mudah diingat.



Gambar.1  password mysql

Gambar.2  Repeat password mysql

Pada gambar diatas dapat diisi password untuk MySQL user, dan gambar kedua untuk mengisi ulang kembali passwordnya.



Gambar.3  Pilihan phpmyadmin

Pilih "apache2" seperti pada gambar diatas. Pilih dengan menekan tombol spasi pada keyboard anda.



Gambar.4  Pilihan phpyadmin

Klik "Ya" pada konfigurasi database phpmyadmin. Lihat gambar diatas.



Gambar.5 Password phpmyadmin

Gambar.6  Password dari mysql untuk phpmyadmin

Gambar.7  Konfirmasi password

Masukan password untuk administrative user dan untuk phpmyadmin, dan konfirmasi password. Lihat gambar diatas.

Langkah berikutnya adalah konfigurasi untuk menjalankan web-server, berikut adalah konfigurasinya :

Masuk ke direktori /etc/apache2/sites-enable :

# cd  /etc/apache2/sites-enable

Selanjutnya salin file 000-default ke web

# cp  000-default web

Konfigurasi file web seperti berikut :

# nano web


Gambar.8  Konfigurasi file web

Gambar.9  Konfigurasi file web

Lihat kedua gambar diatas, pada gambar kesatu itu tampilan pertamakali, lalu konfigurasi menjadi seperti pada gambar kedua.
Note: Ganti tanda bintang (*) menjadi Ip Address server. pada Document Root saya menambahkan direktori baru untuk web saya, yaitu :  /var/www/myweb/ . Untuk selebihnya llihat pada gambar diatas.
Jangan lupa save dengan menekan tombol CTRL+X, Y, enter.

Langkah berikutnya masuk ke direktori  /var/www/ untuk konfigurasi file index.

# cd  /var/www/

Buatlah direktory baru dengan nama "myweb" (tanpa tanda kutip), kenapa namanya harus myweb? Karena lokasi untuk menyimpan file web saya simpan di /var/www/myweb.
Berikut perintah untuk membuat direktori baru dengan nama "myweb" :

# mkdir myweb

Jika sudah, masuk ke direktory myweb :

# cd myweb

Posisi kita sekarang berada di /var/www/myweb.
Buat dan konfigurasi file dengan nama index.php disini, caranya seperti berikut :

# nano  index.php


Gambar.10  Konfigurasi membuat file index.php

Disini kita ketik script php dan html untuk contoh web kita. Sebagai contohnya lihat pada gambar diatas. 
Jangan lupa save dengan menekan tombol CTRL+X, Y, enter.

Langkah selanjutnya yaitu me-restart konfigurasinya supaya dapat digunakan, berikut caranya:

# /etc/init.d/apache2 restart

Jika konfigurasi sudah benar akan muncul pesan [OK].

Langkah terakhir yaitu pengecekan konfigurasi.
Pastikan Server debian dengan client sudah terhubung dan dapat nge-Ping dari Client ke Server. Buka Web browser dan ketik nama domain servernya.


Gambar.11  Tampilan hasil web-server

Jika berhasil akan tampil seperti gambar diatas.

Konfigurasi Web-Server sudah selesai, Sekarang Web-Server sudah dapat digunakan.

Minggu, 06 Januari 2019

ELECTRONIC DATA INTERCHANGE

Pengantar Bisnis Informatika #

Pengantar Bisnis Informatika

Electronic Data Interchange (EDI)?


EDI logo-1
A. Sejarah Electronic Data Interchange
Pada tahun 1964, seorang manajer penjualan yang bekerja di American Hospital Supply Company (AHSC) menciptakan sebuah sistem untuk menangani masalah inventoris dalam sebuah rumah sakit lokal di Amerika Serikat. Manajer penjualan itu memberikan sejumlah kumpulan kartu berlubang (punched card) kepada rumah sakit lokal tersebut. Setiap buah punched card merepresentasikan tiap pembelian barang dari AHSC, kemudian punched card ini dimasukkan ke dalam sebuah kotak persediaan untuk mengindikasikan kapan barang tertentu harus dipesan lagi. Di waktu yang bersamaan, punched cardpunched card itu dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam card reader yang disediakan untuk para pelanggan. Data dikirim melalui saluran telepon standar ke sebuah kunci mesin punch (keypunch) di AHSC, dimana set punched cardpunched cardyang identik diduplikasi. Pemenuhan pesanan kemudian dikerjakan secara biasa.
Pertukaran data elektronik ini ternyata meningkatkan keakuratan dan efisiensi dalam pemesanan persediaan-persediaan pada banyak rumah sakit di Amerika Serikat. Ketidakakuratan pemesanan berkurang, waktu pengiriman menjadi lebih cepat, dan permasalahan kekurangan inventori pun dapat diatasi dalam rumah sakit-rumah sakit tersebut. Dalam beberapa tahun ke depan, EDI yang sebelumnya hanya berbasis sistem one-to-one seperti yang pertama kali digunakkan oleh AHSC, kemudian berkembang menjadi pasar-pasar elektronik baru yang berisi komunitas-komunitas industri pelanggan, pemasok, penghasil, dan fasilitator jaringan. EDI kemudian menjadi suatu nilai penting dalam kemitraan perdagangan.

B. Pengertian Electronic Data Interchange
EDI (Electronic Data Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem komputer lainnya, dalam bentuk elektronik. EDI sangat bergantung kepada pengembangan format standar untuk dokumen-dokumen bisnis seperti faktur, pesanan pembelian, dan surat tanda terima. Harus ada persetujuan dari pelaku-pelaku bisnis yang terkait dan pengakuan di tingkat nasional maupun internasional untuk dapat menggunakan format-format standar ini dan mentransmisikan data secara elektronik.
Komponen Dasar EDI
  • Hub (pihak yang memberikan perintah)
  • Spoke (pihak yang menerima perintah)
  • Computer (sebagai electronic hardware)
  • Electronic software
C. Tujuan utama Electronic Data Interchange
Tujuan utama dari pemakaian teknologi EDI, sebenarnya adalah agar teknologi ini dapat membantu para pelaku bisnis mengkomunikasikan dokumennya dengan pihak lain lebih cepat, akurat dan lebih efisien karena sifatnya yang pitapat mengeliminir kesalahan yang diakibatkan proses re-entry dan dapat mengurangi pemakaian kertas, komunikasi dan biaya-biaya lain yang timbul pada metode konvensional sehingga diharapkan dapat menekan biaya-biaya yang tidak diperlukan dan diharapkan dapat meningkatkan laba kepada pemakainya. Apabila proses tersebut terpenuhi, otomatis proses bisnis internal perusahaan tersebut akan menjadi lebih baik, terencana dan pada akhirnya hubungan bisnis dengan pihak lain-pun akan dapat lebih baik juga
Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan.

D. Cara Kerja Electronic Data Interchange
Pada dasarnya EDI terdiri dari tiga komponen utama, yakni:
  • Pesan Standar
Pada dasarnya berisikan teks (text) yang memuat informasi dan rule sebagai penterjemah dari satu atau lebih dokumen bisnis. Contoh dari pesan standart adalah Uniform Communication Standar (UCM) yang mendefinisikan lebih kurang 15 tipe dokumen elektronik diantaranya; purchase order, promotion announcement, price change, invoice, dll. Sedangkan rule dalam EDI lazimnya bekerja dalam bentuk kelompok. Sekumpulan rules untuk memformat sebuah dokumen elektronik disebut transaction set.
  • Perangkat Lunak EDI (EDI Converter)
Berfungsi sebagai sebagai penterjemah dari pesan standar EDI ke dalam internal file format perusahaan penerima. Perangkat lunak EDI harus terintegrasi dengan aplikasi bisnis yang dipakai.
  • Komunikasi
Komunikasi dalam EDI tentu sangat berbeda dengan komunikasi yang kita bersifat konvensional. Hal ini disebabkan komunikasi di EDI dilakukan melalui antar mesin (komputer), sehingga diperlukan infrastruktur komunikasi. Bentuk komunikasi infrastruktur yang mula-mula berkembang adalah transaksi berbentuk point-to-point, yakni hubungan langsung dari dua perusahaan yang bertransaksi. Dalam point-to-point di EDI perusahaan yang bertransaksi memerlukan: (1) menggunakan protokol komunikasi yang sama, (2) mempunyai kecepatan.
E. Keuntungan Electronic Data Interchange
Dalam bidang logistik, EDI digunakan dengan tiga tujuan utama yaitu untuk meningkatkan layanan pelanggan, untuk meningkatkan efisiensi logistik dan untuk memperbaiki operasi logistik.  Di bawah ini diberikan daftar potensi keuntungan-keuntungan secara umum yang boleh diharapkan dengan menggunakan teknologi EDI, khususnya dalam memperbaiki operasi logistik.
  • Penghematan waktu. Pada dasarnya EDI menggantikan transaksi yang menggunakan kertas menjadi transaksi berbasis elektronik. Hal ini telah menghemat waktu yang tadinya dialokasikan untuk menulis, mencetak, dan pengiriman melalui jasa pos.
  • Penghematan biaya. Biaya untuk membayar peralatan, prangko, jasa pos, pegawai dan petugas dapat dikurangi karena sistem EDI telah menyederhanakan semua ini ke dalam sebuah urutan yang sistematis dan otomatis.
  • Minimalisasi kesalahan. Kesalahan yang sering terjadi dalam pekerjaan manual biasa terjadi karena bekerja menggunakan kertas dilakukan oleh manusia, sedangkan sistem EDI adalah sistem yang berbasis komputer sehingga kesalahan dalam proses pertukaran informasi dapat dikurangi oleh kalkulasi komputer.
  • Respon yang cepat. Cara pemesanan tradisional yang menggunakan kertas membutuhkan waktu berhari-hari untuk dokumen-dokumen transaksi mencapai tujuan pengirimannya. Waktu dalam penungguan ini sebenarnya mempunyai nilai yang cukup berarti bagi para pelaku bisnis. Sistem EDI yang menggunakan bentuk elektronik dalam proses pengiriman dapat dalam sekejap mengirimkan dokumen-dokumen transaksi kepada para pelaku bisnis sehingga mereka mempunyai waktu yang lebih banyak untuk menentukan manuver-manuver bisnis.
  • Aliran kas. Siklus dalam perdagangan menjadi lebih cepat seiring mempercepatnya proses pesanan dan pengiriman yang juga memengaruhi kecepatan pembayaran. Bertambah cepatnya pembayaran akan berdampak pada meningkatnya arus kas.
  • Peluang dalam bisnis. Jumlah pelanggan meningkat dan mereka biasanya hanya akan berbisnis dengan pemasok yang menggunakan EDI. Persaingan pun meningkat dalam memulai bisnis baru karena adanya penggunaan EDI. Industri supermarket dan perakit kendaraan merupakan contoh bisnis yang banyak menggunakan EDI dalam kemitraannya.
F. Kelemahan Electronic Data Interchange
  • Ketergantungan tinggi pada partisipasi mitra dagang
  • Mahal bagi perusahaan kecil
  • Sulit untuk menyetujui standar yang akan digunakan
  • Kendala teknis, yaitu yang berhubungan dengan pentransferan data lewat komputer, fasilitas telepon dan biaya untuk pengadaan perangkat komputer.
G. Tingkat penerapan EDI di Indonesia
Kita tidak dapat membantah bahwa salah satu dampak dari liberalisasi adalah semakin terintegrasi perekonomian negara kita dengan perekonomian global. Liberalisasi perdagangan yang disepakati melalui APEC, juga GATT, akan menuntut kita untuk selalu bersaing dengan pelaku-pelaku ekonomi dari negara lain. Untuk bisa menempatkan diri dalam tatanan ekonomi dunia, mau tidak mau kita harus meningkatkan efisiensi pelaku bisnis sebagaimana pelaku bisnis di negara lain.
Referensi:

CLOUD COMPUTING

Pengantar Bisnis Informatika #

Pengantar Bisnis Informatika

Cloud Computing?


25-Cloud-Computing
Sejarah Cloud Computing? Sejarah cloud computing dimulai pada tahun1960-an, John McCarth seorang pakar komputer dari MIT meramalkan bahwa suatu hari nanti komputerisasi akan menjadi infrastruktur publik layaknya seperti berlangganan listrik atau telepon. Kemudian pada akhir tahun 1990-an, lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai munculnya perusahaan pengolah data center. Selanjutnya pada tahun1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, melahirkan wacana “Network Computing” pasca penetrasi Microsoft Windows 95 yang merajai pasar software dunia pada saat itu. Ide itu menyebutkan bahwa PC tidak perlu dibenamkan software yang membuat berat kinerja dan cukup diganti sebuah terminal utama berupa server. Pada awal tahun 2000-an, Marc Beniof, eks Vice President Oracle melansir aplikasi CRM berbentuk “software as a service” bernama Salesforce.com sebagai penanda lahirnya cloud computing. Tahun 2005, situs online shopping Amazon.com meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), diikuti Google dengan Google App Engine, dan IBM yang melansir Blue Cloud Initiative.
Apa itu Cloud Computing? Secara umum, definisi cloud computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing.
Teknologi komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer dengan akses internet.
Penerapan Cloud Computing pada perusahaan? Lintas Media Danawa (LMD), anak perusahaan Lintasarta, perusahaan ICT terkemuka di Indonesia saat ini, membawa teknologi cloud computing ke Indonesia. jadi perusahaan ini melayani on demand cloud computing dan private cloud computing Di Indonesia. untuk biayanya juga tidak terlalu mahal yaitu untuk layanan on demand cloud computing.
Langkah yang diambil oleh perusahaan ini menurut saya sangat benar karena daripada membeli server baru, lebih baik perusahaan-perusahaan menyewa server secara virtual. Tak perlu keluar banyak biaya, menghemat biaya sampai 80 persen dan bebas biaya perawatan.Penghematan yang diperoleh jika menggunakan cloud computing adalah rak yang dipakai untuk server cukup 2 rak, sedangkan jika tidak menggunakan teknologi cloud computing, perusahaan butuh lebih 10 rak.
Selain itu, dari sisi biaya, jauh lebih murah. Perusahaan yang belum menggunakan teknologi ini harus membayar 2.000 dollar AS per bulan untuk sewa server, sedangkan yang memanfaatkan teknologi ini cukup membayar 40 dollar AS tergantung skalanya.
Kelebihan dan Kekurangan penerapan Cloud Computing pada Perusahaan LMD? Kelebihan dan kekurangan Cloud Computing sebagai berikut, yaitu:
  1. Analisis Kinerja Sistem (Performance)
Kelebihan: Karena ini cloud computing sebuah teknologi yang akan memudahkan pelayanan kepada masyarakat karena semua sumber daya telah disediakan oleh penyedia jasa dalam satu paket.
Kekurangan: Memerlukan koneksi internet padahal belum semua wilayah Indonesia sudah memiliki koneksi internet. Koneksi internet di Indonesia belum stabil dan kurang memadai.
  1. Analisis Informasi (Information)
Kelebihan: Informasi mudah diakses dari berbagai penjuru dunia jika menggunakan jasa cloud-computing
Kekurangan: Pihak penyedia jasa cloud computing belum tentu dapat menjaga kerahasiaan informasi yang disimpan di server, untuk ini penyedia jasa dan pengguna dapat melakukan berbagai kesepakatan bersama.
  1. Analisis Ekonomi (Economy)
Kelebihan: Menghemat biaya gaji pegawai setiap tahun,  Mengurangi biaya pengadaaan dan pemeliharaan infrastuktur TIK,  2) Tidak memerlukan biaya lisensi software yang digunakan karena pihak penyedia jasa cloud computing yang akan melakukannya.
Kekurangan: Jika pihak penyedia jasa cloud computing tidak melakukan pemeliharaan dengan baik maka instansi pemerintah akan merugi.
  1. Analisis Pengendalian (Control)
Kelebihan: Pihak penyedia jasa cloud computing bertanggung jawab terhadap aktifitas yang mencurigakan di server.
Kekurangan: Keamanan informasi negara belum tentu terjaga dengan baik karena banyak cracker/hacker yang memiliki keahlian mencuri data yang disimpan di jasa cloud computing.
  1. Analisis Efisiensi (Efficiency)
Kelebihan: Waktu yang diperlukan dalam mengakses data lebih cepat. 2) Operasional dan manajemen lebih mudah. 3)  Tidak memerlukan harddisk atau laptop dalam menyimpan data.
Kekurangan: lagi-lagi karena jaringan internet kita belum stabil maka sering terjadi keterlamatan dalam akses data ke server penyedia jasa
  1. Analisis Pelayanan (Service)
Kelebihan: Pihak penyedia jasa cloud computing memberikan layanan update dan konfigurasi sehingga mempermudah pekerjaan pegawai di instansi pemerintah.
Kekurangan: Dalam beberapa kasus sumber daya manusia pengguna tidak bisa berkembang karena semua sudah di tangani penyedia jasa.

Referensi:
Sofana, Iwan. 2014. Cloud Computing. Informatika. Bandung.
Purbo W Onno. 2012. Membuat sendiri Cloud Computing Server menggunakan Open Source. ANDI
Wahana Komputer. 2011. Kupas Tuntas Bermacam Aplikasi Generasi Cloud Computing. Andi Offset. Yogyakarta.