Minggu, 17 April 2016

Contoh Kasus Manusia Mencari Keadilan

Nama : Rendi Farid Fadilah
Kelas  : 1IA24
NPM   :

Kemampuan Seseorang ketika Mengalami Penderitaan dan Mencari Keadilan
Selain itu adapula penderitaan secara fisik dan psikis,dimana manusia merasa telah kehilangan sebuah kepercayaan diri,kehilangan sebuah semangat bahwa sebetulnya apapun penderitaan kita pasti ada jalan keluarnya.Penderitaan dapat menimbulkan efek positif maupun negatif. Efek positif dari penderitaan adalah apabila kita mampu berusaha untuk keluar dari penderitaan yang kita alami dan setelahnya kita dapat berfikir positif bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.Manusia juga harus menjadi lebih baik lagi setelah mengalami penderitaan.Sedangkan efek penderitaan negatif adalah rasa keputusasaan seseorang terhadap suatu masalah hingga akhirnya ia mengambil jalan pintas seperti bunuh diri.
Pada umumnya tujuan hidup manusia adalah mencari kenikmatan.Penderitaan adalah peristiwa yang selalu di hindari manusia.Penyalahgunaan tekhnologi seperti sekarang ini banyak juga menimbulkan penderitaan manusia seperti penyebaran privasi  seseorang dengan cepat melalui akses internet yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Manusia selalu ingin jauh dari penderitaan,namun adakalanya manusia tidak bisa menghindar saat penderitaan itu datang.Manusia sebagai makhluk Tuhan yang mendekati kesempurnaan di harapkan menjadi manusia yang tangguh,tidak mudah putus asa dalam mencari solusi atas penderitaan yang sedang dihadapi.






Contoh kasus manusia dalam mencari keadilan di Indonesia
Indra Azwan, 53 tahun, pencari keadilan yang berjalan kaki dari Malang ke Jakarta, urung melakukan aksi di depan Istana Negara, Senin, 19 Maret 2012. Ia sedang menunggu pengacaranya untuk berkonsultasi ihwal waktu dan bentuk aksinya. Ia juga berkonsultasi dengan para pendukungnya. “Sekarang lagi ada demo-demo. Saya enggak mau ditunggangi,” kata Indra saat ditemui di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Senin, 19 Maret 2012. Ia akan menunggu respons Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai nanti malam. Jika tidak ada tanggapan, kata dia, besok Indra akan ke Istana Negara untuk mengembalikan uang Rp 25 juta yang pernah diberikan Kepala Rumah Tangga Istana kepadanya. “Kalau aksi saya lakukan besok, biar Presiden tanggung sendiri akibatnya,” kata Indra. Dia mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya malu dengan pengembalian uang tersebut. Indra mengatakan ia mencari penegakan hukum, bukan uang. Menurut dia, SBY tidak tegas kepada anak buahnya untuk mengusut oknum-oknum yang membuat penabrak anaknya bebas.

Indra Azwan, setelah menempuh perjalanan sejauh 820 kilometer dari Malang ke Jakarta, tiba di LBH Jakarta pada Ahad malam, 18 Maret 2012. Ia menagih janji Presiden dua tahun lalu untuk menyelidiki oknum yang membebaskan anggota kepolisian, Joko Sumantri. Joko adalah pelaku tabrak lari yang menewaskan Rifki Andika, 12 tahun, anak sulung Indra Azwan, pada 1993. Joko Sumantri dibebaskan hakim Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya pada 2008 atau 15 tahun setelah tabrak lari yang menewaskan anaknya terjadi. Ia meminta kasus ini diusut kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar