Kamis, 28 September 2017

Desain Komunikasi Visual

Sejarah dan Pengertian Desain Komunikasi Visual 
Dalam era globalisasi ini peran Desain Komunikasi Visual tidak terlepas dari kehidupan manusia. Desain Komunikasi Visual, atau yang biasa kita singkat DKV mungkin sudah banyak orang mendengar istilah ini. Sebagian besar orang menggambarkan DKV sebagai pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai penyampaian informasi yang bisa dibaca atau dilihat. DKV dikaitkan dengan penggunaan symbol ,gambar, tipografi, ilustrasi, dan warna.

Sebelunya, DKV telah mengalami berbagai perkembangan dari masa ke masa. Berikut ini sejarah perkembangannya:

1. Victorian
Gaya Victorian ini terkesan natural. Terlihat dari berbagai poster dan iklan pada zaman Victorian yang kebanyakan menggambarkan seseorang dengan pose yang terkesan datar, alami dan biasa terjadi di lingkungan sekitar. Pada pembingkaian menggunakan ornament - ornament. Pada penggambar wanita, tubuh terlihat subur. Tokoh desainer yang paling berpengaruh pada zaman ini antara lain Salman Baidow, Sir John Millais, dan Grant Hamilton.

2. Arts and Crafts 
Arts and Crafts muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap gaya Victorian yang dianggap terlalu tradisional dan ketinggalan zaman. Selain itu, Victorian juga kurang nilai estetis karena sifatnya yang natural. Untuk itu, Arts and Crafts muncul dengan pelopornya William Morris, mengusung gaya ilustrasi yang kaya akan seni decorative yang memiliki nilai craftmenship tinggi. Selain William Morris, desainer Arts and Crafts lainnya diantaranya Henry van de Velde dan Aubrey Breadsley.

3. Art Nouveau
Sama seperti Arts and Crafts, Art Nouveau juga menjadi bentuk ketidakpuasan dari Victorian. Sifatnya yang dekoratif, namun masih lebih sederhana dibandingkan Arts and Crafts. Gaya ini dianggap sebagai gaya ilustrasi pertama di dunia desain secara internasional. Desainer Nouveau yang paling berpengaruh yaitu Lautree, Raymond Savignac, dan Jules Cheret.

4. Art Deco
Art Deco muncul sekitar tahun 1925. Sebuah karya Art Deco menampilkan kemewahan, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan pada masa itu. Mulai muncul bentukan-bentukan yang lebih modern, dimana terdapat bentuk geometris dan kurva. Cassandre, Paul Collin, dan Charles Loupot adalah beberapa contoh tokoh desainer Art Deco.

5. Kitsch
Kitsch berasal dari bahasa Jerman yang artinya ‘bad taste’. Dalam dunia seni, kitsch biasa digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu karya itu memliki nilai sentimental yang berlebihan, vulgar dan memiliki maksud tertentu. Istilah Kitsch juga jarang disebutkan dalam dunia Desain, tetapi terwakili oleh istilah gaya ilustrasi ‘Era 50-an’. Penggunaan warnanya lebih menarik dan bervariasi. Desainer Kitsch yang paling berpengaruh antara lain Grant Wood, James Montgomery, dan Norman Rockwell.

6. Latemodern
Periode Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modernist. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern telah banyak digunakan. Ciri - ciri pada gaya ini yaitu berprinsip simplicity, kreatif, dan terdapat pencampuran berbagai teknik seperti fotografi, typesetting, dan printing. Paul Rand merupakan salah satu tokoh desainer berpengaruh pada style Latemodern.

7. Swiss
Swiss memliki pengaruh besar tehadap perkembangan dunia desain grafis selama lebih dari dua dekade. Para desainer Swiss sangat perfeksionis dalam bentuk dan tipografi sans serif serta desainnya yang minimalis dan lebih mengutamakan pesan yang disampaikan. Para desainernya antara lain Grasset, Steinlen, dan Felix Vallotton.

8. Psychedelia
Psychedelia muncul beriringan dengan budaya hippies yang berkembang pada tahun 1960an. Nama psychedelia berkaitan erat dengan obat psychedelic yang popular di kalangan kaum muda pada saat itu. Pada pewarnaan pada Psychedelia terpengaruh gaya Pop Art dengan warna-warnanya yang mencolok dan ramai. Victor Moscoso, Rick Griffin, dan Peter Max merupakan beberapa desainer dengan gaya Psychedelia.



Perbedaaan DKV & Seni Murni


Desain Komunikasi Visual sebagai seni rupa terapan adalah bentuk seni yang penerapannya berlaku secara umum dalam bentuk komunikasi visual. Sedangkan Seni murni merupakan ekspresi jiwa yang bersifat individual, subjektif, dan lebih ditujukan kepada kepuasan terhadap karya, bukan terhadap fungsi. 
Hal itu lah yang membuat desain komunikasi visual berbeda dengan seni murni. Sebuah karya seni lebih bersifat ekspresif dan tidak punya tujuan secara umum. Seni bersifat individual dan berorientasi kepada ekspresi dan kepuasan dari pembuatnya (seniman). Sedangkan desain grafis berorientasi kepada kegunaan atau fungsinya. Desain grafis yang baik akan dilihat dari seberapa besar impact dari karya yang dihasilkannya.
Sebagai contoh, coba bandingkan saja sebuah lukisan dengan sebuah poster. Lukisan tidak merayu siapapun untuk melakukan apapun. Lukisan hanya menggambarkan sesuatu yang bisa dinilai bebas dari berbagai sudut pandang. Namun berbeda dengan poster. Poster ditujukan untuk menyampaikan suatu pesan kepada massa. Dan tingkat keberhasilannya pun dilihat dari seberapa baik massa terpengaruh dengan poster tersebut.

Berikut ini merupakan karya dari Seni Murni, Lukisan dll









Sementara dibawah ini beberapa contoh Desain Komunikasi Visual, seperti Banner, X-Banner, poster, brosur dll







Kesimpulannya, sering sekali Desain Komunikasi Visual tampak seperti Seni Murni dan begitu juga sebaliknya. Bahan dan teknik yang digunakan juga hampir sama akan tetapi maksud dan tujuan masing-masingnya berbeda. Penyebutan subjek ahlinya pun berbeda seorang yang ahli Seni Murni disebut Seniman sementara orang yang ahli Desain Komunikasi Visual adalah Desainer. Seniman dan desainer keduanya berusaha memecahkan problem visual, tetapi seniman murni bertujuan lebih untuk memuaskan diri, sedangkan Desainer harus menggerakan sekelompok orang untuk menghadiri suatu acara tertentu, mengikuti petunjuk, memahami peta suatu lokasi atau membeli suatu produk.


Macam-Macam Elemen Desain Komunikasi Visual


Elemen-elemen desain komunikasi visual Menurut Christine Suharto Cenadi sendiri pada (1999:5) mengatakan bahwa Elemen-elemen yang trdapat pada desain komunikasi visual terdiri dari 7 Elemen di antaranya ialah: Layout, Tipografi, Ilustrasi, Simbolisme, Warna, Animasi, Suara. Elemen-elemen ini juga bisa berkembangan  dengan penggunaan suatu media dan perkembangan di jaman teknologi, Berikut Elemen-elemennya:

1. Layout (Tata Letak Perwajahan)


Layout Menurut Graphic Art Encyclopedia pada (1992:296) mengatakan bahwa Layout ialah Setingan yang dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustras yang sobat buat sesuai dengan bentuk yang dihasilkan. In English: “Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication so that and illustration follow a desired format”. 

Selanjutnya layout juga bisa dikatakan bahwa: Layout sendiri memiliki semua bentuk penempatan posisi dan setingan dalam catatan tepi, memberikan sebuah gambar, penempatan posisi garis tepi, penempatan sesuai ukuran dan bentuk ilustrasi. In English: “Layout includes directions for marginal data, pagination, marginal allowances, center headings and side head, placement of illustration.”  Layout dapat juga diartikan sebagai proses mengatur, membuat atau merangkai sebuah unsur yang menjadi suatu susunan yang baik sehingga menggapai tujuan. Pendapat ini di kemukakan oleh Smith dalam Sutopo. 



2. Tipografi


Tipografi Menurut Frank Jefkins sendiri pada (1997:248) ialah:

Tipografi yang Seninya memiliki huruf, dari sebuah bilangan ribuan jumlah rancangan atau sejenis hurf desain yang telah tersedia, menghubungkan jenis-jenis huruf yang berbeda, menghubungkan beberapa jumlah kata yang dimiliki ruangan yang trsedia, dan memberi tanda pada naskah sebagai proses typesetting, dengan memakai ketebalan serta ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang lebih efektif menuju pada keterbacaan dan keunikan, dan dapat menghasilkan sebuah gaya (style) dan karakteristik yang menjadi iklan pada subjek  

Beberapa tipe huruf yang dikatakan oleh Wirya bahwa memiliki kesan tertentu, yaitu: kesan kuat, lembut, berat, ringan, jelita, dan masih ada banyak lagi lho sobat,



3. Ilustrasi


Ilustrasi pada karya desain komunikasi visual dibedakan menjadi 2, yaitu: 



  • ilustrasi yang dapat diperoleh dengan menggunakan tangan atau menggambar
  • ilustrasi yang dapat diperoleh oleh kamera atau fotografi. 

Wirya pada (1999:32) mengatakan bahwa ilustrasi itu bisa mengungkapkan sesuatu baik secara lebih cepat akurat dan lebih efektif dari pada tekas.

Sedangkan Menurut Pudjiastuti Ilustrasi ini meiliki Fungsi-fungsinya, untuk membantu dalam mengkomunikasikan sebuah pesan secara cepat dan tepat, untuk mempertegas sebuah judul  dari terjemahannya sehingga suasana menjadi penuh dengan emosional dari sebuah gagasan seakan-akan hidup atau lebih nyata, Ilustrasi juga gambaran yang tidak dapat dibaca dan mengarang sebuah cerita seperti gambar dan tulisan informasi yang memikat pada Ilustrasi, sehingga pesan lebih terkasan karena gambar lebih mudah diingat oleh pembaca dari pada kata-kata.

4. Simbolisme


Simbolisme lebih sangat efektif lagi apa bila digunakan Sebagai sarana informasi dan komunikasi dalam menjembatani beragam perbedaan-perbedaan bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat, karena Simbolisme ini sifatnya  universal dibandingkan dengan menggunakan kata-kata atau bahasa. Bentuk Simbolisme yang lebihh efektif kompleks dari simbol ialah logo, Logo dimiliki dari sebuah perusahaan karena logo itu sendiri harus lebih mampu mencerminkan sebuah citra, Visi/Misi, jenis, serta objektivitasnya berbeda dengan yang lainnya. 

Farbey sendiri menyatakan bahwa Banyaknya iklan yang terdapat pada elemen-elemen grafis yang tidak cuman hanya terdapat ilustrasi saja, tetapi juga terdapat muatan grafis yang sangat lebih penting contohnya: sebuah logo perusahaan atau logo merek, sebuah simbol perusahaan, atau sebuah ilustrasi produk.



5. Warna


Sebuah Elemen yang penting dapat memberi pengaruh pada sebuah desain ialah Warna, Pemilihan suatu warna dan pengolahan atau Menghubungkan satu dengan lainnya juga dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan mempunyai karakter yang unik, karena sifat disetiap warna itu berbeda-beda. 

Warna dinyatakan oleh Danger bahwa Warna merupakan salah satu dari dua unsur yang memiliki penghasilan daya tarik visual dan sesungguhnya warna itu lebih sangat berdaya tarik dari emosi bukan dari akal.



6. Animasi


Serangkaian gambar bergerak atau dapat dikatakan juga sebagai Animasi, khusus nya pada multimedia akan mengakibatkan kesan yang tersendiri bagi sobat yang melihatnya. 

konsep dari animasi menurut istanto ialah menggambarkan atau mendesain gambar bergerak sehingga dapat mendukung dengan tampilan Animasi yang lebih dinamis.

Animasi digolongkan menjadi dua teknis dalam pembuatannya , yaitu:



  • Animasi dua dimensi (2D), merupakan karakter animasi yang berkesan dari datar (flat), baik itu secara karakter ataupun warnanya.
  • Animasi tiga dimensi (3D),Animasi yang telah dibuat dan bisa dilihat dari beberapa sudut-sudut pandang mata dan terdapat kesan yang mendalam atau berdimensi ruang.

Dalam sebuah desain multimedia Penggunaan animasi dapat dijadikan dalam tampilan yang menjadi lebih menarik dan dinamis. Pada kebutuhan animasi tergantung pada Pemilihan jenis animasi yang digunakan sehingga desain yang dihasilkan sangat lebih efektif dan efisien.

7. Suara


Elemen pendukung Pada suara dapat digunakan sebagai suasana iteraksi yang lebih menghidupkan atau nyata,

Suara dapat dibedakan menjadi dua oleh multimedia interaktif, yaitu: suara utama dan suara pendukung. 



  • Suara utama ialah suara yang mengikuti pengguna selama interaksi yang sedang berlangsung hingga selesai, 
  • Suara pendukung merupakan suara yang berada pada bagian-bagian tombol-tombo Suara.




Refrensi :
Feliciany. (2006). "Sejarah Perkembangan Desain Komunikasi Visual". [online] Tersedia : http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/kesenian/sejarah-perkembangan-desain-komunikasi-visual.html#sthash.RLxNv3Iw.dpbs diakses 28 September 2017

Desainstudio. (2010). "Perbedaan Desain Grafis & Seni Murni" [Online]. http://www.desainstudio.com/2010/07/beda-desain-grafis-dan-seni-murni.html.
diakses 28 September 2017.


Admin.(2016). "Macam-Macam Desain Komunikasi Visual" [online]. http://www.menggaliilmu.com/2016/12/7-macam-elemen-desain-komunikasi.html diakses 28  September 2017
 


Desain dan Permodelan Grafik



1. Pengertian Desain & Pemodelan Grafik

  Desain pemodelan grafik merupakan suatu proses penciptaan suatu obyek baru dengan menggunakan software dan melalui beberapa tahapan, yakni membuat, menyimpan dan memanipulasi model dan citra. Desain pemodelan grafik terdiri dari 3 suku kata, yaitu “Desain”, “Pemodelan”, “Grafik” dengan memiliki arti sbb :

--Desain : Seni terapan, arsitektur dan pencapaian kreatif lainnya.
--Pemodelan : Pola/contoh dari sesuatu yang akan dibuat atau dirancang.
--Grafik : Pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf, symbol dan gambar dengan  melakukan proses pencetakan.
--Desain Grafik : Seni dalam berkomunikasi menggunakan tulisan, ruang dan gambar. Bidang ini merupkan bagian dari komunikasi visual. Ilmu desain grafis mencakup seni visual, tipografi, tata letak dan desain interaksi.

     2.    Prinsip dan Unsur Desain Grafik

 Unsur – unsurnya :  

a. Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan satu titik poin dengan titik poin lainnya sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight).
      b. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah sesuatu yang memiliki diameter tinggi dan lebar.
     c. Huruf (Character)
Sesuatu yang dipresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk sebuah tulisan sebagai Bahasa verbal dengan bentuk visual langsung seperti A, B, C dll.
     d. Simbol (Symbol)
Sesuatu yang dipresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata. Misalnya gambar orang, bintang, bulan matahari dalam bentuk symbol. Bukan dalam bentuk nyata (dengan detail). 
      e. Bentuk Nyata (Form)
Bentuk ini nyata dan mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detail, hewan dan benda lainnya.
      f. Tekstur (Texture)
Teksture adalah tampilan permukaan dari sutau benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba.
      g. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, ini dapat dijadikan unsur utnuk memberi efek estetika desain dan dinamika desain grafis.
      h. Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek.
      i. Warna (Color)
Dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk visual secara jelas.

Prinsipnya : 

a. Kesederhanaan
Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan desain.
b. Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual.
c. Kesatuan Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan yang merupakan isi pokok dari komposisi.
d. Penekanan (Aksentuasi)
Dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud.
e. Irama (Repetisi)
Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang serupa dengan interval waktu antara dua nada music beruntun yang sama.

      3. Perkembangan Desain Grafik dari Berbagai Media


 Pada awalnya media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra (dua dimensi). Namun, perkembangannya semakin tidak terbendung, bahkan justru merambah ke dunia multimedia (diantaranya audio dan video). Desain grafik juga diterpkan dalam media elektronik yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafik bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.

   4. Pengaruh Kebudayaan & Teknologi dalam Membuat Desain Pemodelan Grafik


Keberadaan desain pemodelan grafik sangatlah dipengaruhi oleh budaya dan teknologi berkembang di masyarakat. Salah satunya adalah ide, banyak sekali ide yang dihasilkan untuk desain grafik berasal dari budaya yang ada dilingkungan sekitar. Tak sedikit pula budaya Indonesia digunakan sebagai desain grafik. Contohnya adalah kerajinan kain daerah seperti batik dan tenun, keramik, gerabah dan masih banyak yang lainnya.

Kerajinan tradisional daerah merupkan warisan turun-temurun dari nenek moyang yang sangat indah untuk djadikan sumber pemikiran kreatif dalam melakukan pembuatan desain grafik. Dengan berkembangnya teknologi ini, maka semakin mudah bagi generasi muda saati ini untuk menciptakan karya desai grafis dengan waktu yang relatif singkat dan banyak desain yang akan dihasilkan sehingga akan lebih efisien dalam waktu dan segalanya.

Pengaruh lain dari budaya dan teknologi dalam desain pemodelan garfis adalah periklanan. Pemilih iklan harus mengetahui peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas social pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan san perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.

  5.  Bidang Studi yang berkaitan dengan Desain Pemodelan Grafik 


1. Pendidikan
Grafik computer pada pendidikan digunakan untuk mempresentasikan objek-objek pada siswa secara nyata, dapat melalui power point atau software lainnya. Dengan metode ini diharpakan tidak hanya teori saja tetapi dapat pula melihat bentuk dan simulasinya. Bentuk ini dapat berupa penggambaran bidang, ruang, grafik, gambar kerangka manusia, susunan tubuh manusia dan sebagainya.

2. Hiburan
Tidak dipungkiri pada saat ini semua acara hiburan di televise banyak menggunakan grafik computer. Mulai dari film kartun, iklan, sampai sinetron sekalipun sudah diselipi oleh rafik computer. Grafik computer ini berupa efek animasi yang dapat membuat fim semakin menarik.

3. Budaya
Desain pemodelan grafis dalam hal-hal budaya dapat dilihat pada pahatan bayu-batu candi di Indonesia, tenun dan desain gambar pada batik.

4. Sosiologi
Sosiologi dalam konteks ini dikonsentrasikan dengan studi dari pengaruh system manusia dengan computer pada struktur lingkungannya.

5. Antropologi
Antropologi (Ilmu Manusia) dikonsentrasikan dengan studi dari interaksi manusia dengan computer, dimana interakisi ini dipengaruhi oleh teknologi yang ada, contohnya pada kantor. Antropologi dapat menyediakan pengetahuan yang bernilai ke dalam aktifitas seperti, interaksi tim dengan system computer. Contohnya tim kerja desain, kelompok penulis dll.

6. Ergonomic
Ergonomi dikonsentrasikan lebih pada aspek fisik dari pencocokan mesin ke manusia, serta didukung suatu data antropometrik yang menyediakan pedoman dalam desain tempat kerja dan lingkungannya, papan ketik computer dan layar monitor dengan aspek fisik dari alat-alat antarmuka antara manusia dan mesin.

      6. Manfaat Desain Pemodelan Grafik dalam Berbagai Bidang


1. Bidang Pendidikan : Tentunya digunakan untuk mempresentasikan objek-objek pada grafik secara nyata.

2. Bidang Perancangan : Digunakan untuk membuat berbagai desain dan model objek yang akan dibuat misalnya digunakan untuk membuat arsitektur bangunan, desain kendaraan dan lainnya.

3. Bidang Teknologi  : Desain grafis, seperti disiplin ilmu lainnya. Teknologi mempengaruhi bagaimana desain yang diproduksi dan juga mempengaruhi perkembangan dalam gaya, seni dan masyarakat secara keseluruhan.

4. Bidang Hiburan : Seperti yang sudah dibahas sebelumnya yaitu berguna pada acara televise seperti iklan, film kartun bahkan sinetron menggunakan desain grafis agar tampilannya tampak lebih menarik.


 
Daftar Pustaka :